Ichensukaikan

Ichensukaikan

Jumat, 24 Oktober 2008

tabrakan beruntun~

kecelakaan ini terjadi pada saat saya dibangku tau SMP klas 1 tau SD klas 6! lupa~
nah dr rumah saya sudah bersiap -siap untuk pergi ke jakarta~
ke jakarta saya berniat untuk menengok sepupu saya yang br lahir..
nama.x Davin~
anak.x lucu sekali~
di tengah -tengah perjalanan AC ( sory kalo ada yg tersinggung~) mobil sodara saya mati ( sory lagi)
nah menepi lah saya ke bahu jalan~
ketika sodara saya hendak membuka pintu supir~
ibu saya berteriak !!
AWAAAASSSSSS!!!!!!
dan ternyata datang lah sebuah bus dengan kecepatan tinggi melesat !!!
Wusssssst!!

tp untung tidak tertabrak~
nah setelah tenang..
sodar saya melihaat kaca spion dan ada mobil xenia warna putih melaju di tengah jalan dan..
GOOOALLLLL!!!
sebuah tabrakan beruntun terjadi pemirsa di manapun anda berada!!
dan mobil saya .. eh maav mobil sodara saya hancur lebur!
ngga sih belakang.x doank ancur~
ketika tabrakan terjadi saya kira saya sudah akan menemui ajal..
tp saya di tolong oleh sang maha pencipta~
mobil saya tidak teguling kaya di pilm-pilm..
cuma terdorong...
dan saya terpelanting hingga saya nyungsruk ke bawah jok!
anjrit~
ahahaha~


ketika itu langsung dateng 3 buah mobil polisi beserta polisi.x..
1 mobil ambulan..
dan 2 mobil derek beserta derekan.x~



gila bner~





salam,
Ichen Garelo

Selasa, 07 Oktober 2008

disadur dari suara merdeka cyber news>>

Guppy (Poecilia reticulata)
Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah.
Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang.
Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi.
Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow.
Ini merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.
Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran.
Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan kelahiran ikan guppy maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita.
Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal. Teknik yang digunakan dalam menghasilkan strain guppy yang unggul dalam dengan menghasilkan F4 atau biasa juga disebut dengan sistem line.
Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan.
Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.
Cara Mengatasi Penyakit
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu.
Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan.
Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan.
Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati.
Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air.
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya.
Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Cara ngebudidaya-in ikan Guppy..

cara ngebudidayain.x gampang banget~
pilih indukan yang mau di pijahin...

ciri jantan
- warnanya beragam.
- panjang.x kurang lebih 2½–3½ cm.
- tubuh.x ramping.
- sirip punggung yang lebih panjang.
- mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa
sirip panjang.

ciri betina
- mempunyai tubuh gemuk.
- warna yang kurang cerah.
- sirip punggung kecil.
- sirip perut berupa sirip yang halus.




cara memijahkan.x bisa di ember atau di aquarium..

masukan aja jantan & betina yang mau di pijahkan..
boleh jantan.x 5 betina.x 7 atau jantan.x 3 betina.x 5..
pokok.x 1 banding 3 dah~


jangan lupa kasih taneman air untuk ntar pas anak ikan.x lahir bisa ngumpet dr kejaran induk.x~...
nah kalo udah netas, kalo udah keliatan banyak anak.x segera pisahkan induk.x juga boleh, untuk menghindari kanibalisme induk.x!



nah, ngerawat anak guppy gampang kok!

tinggal kasi makan pelet halus ajj, kalo teratur dan bisa ngurus.x..
2 bulan juga anak ikan itu udah ada warna.x!
GAMPANG kan?

hhe..


salam, Ichen Garelo!

Senin, 06 Oktober 2008

Perhatian..

SEMUA ARTIKEL YG ADA DALAM BLOG SAYA...
ehm...
Sebagian besar saya ambil dari Google!
tidak apa-apa kan?
thx juga info-info dr google.
semua bermanfaat!
jika postingan ketikan tangan saya, pasti saya akhiri dngan kata,


salam, Ichen Garelo!

menegerti semua.x?!

Budidaya Ikan Cupang

Pendahuluan

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

  1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
  2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
  3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
  4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
  5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
  6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
  7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Pembesaran anak
  1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
  2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
  3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
  4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
  5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.


Cupang Hias, Primadona Ikan Kontes

Di sentra ikan hias, tampilan cupang hias (Betta sp) cukup menarik perhatian. Barangkali karena warnanya yang menarik. Dan belakangan ini satwa air ini sedang naik daun. Mungkin inilah satu-satunya ikan yang memiliki situs di internet terbanyak, yakni 27 buah.
Penggemarnya pun tidak terbatas dari kelas gedongan saja, namun juga kaum pinggiran, mulai anak-anak hingga kakek-kakek. Di mana-mana orang mengoleksi dan berburu jenis (warna) baru.

Jika sudah begini jadinya, persoalan harga biasanya tidak masalah lagi. Apalagi kontes ikan ini kerap digelar di kota-kota besar oleh para penggemarnya.
Bagi pemilik cupang yang memenangkan kontes, otomatis akan menaikkan gengsi sang pemiliknya dan mendongkrak harga jualnya. Keturunannya (anak cupang) juga bakal laku di pasaran dan untung sudah di depan mata.
Cupang ini, khususnya yang jantan mempunyai bentuk tubuh yang langsing, proporsional, sirip yang panjang, dan warna yang lebih mengkilat. Oleh sebab itu tidak heran bila banyak yang ”jatuh cinta”.
Yang menjadi ciri khas ikan ini adalah ia paling suka memamerkan keindahan ekornya. Apalagi jika di dalam akuarium atau toples ditaruh betina, maka serta merta ekornya mengembang indah.
Sembari berenang ke sana sini, jantannya mendekati lawan jenisnya seperti merayu. Warna sisiknya menjadi cemerlang dan indah. Atau jika toplesnya didekatkan dengan toples berisi cupang jantan lain, mereka pun saling mengembangkan ekornya, seakan ingin menyerang. Semakin ikan itu agresif, maka semakin bagus.
Aspek lain yang menarik dari fenomena cupang saat ini, mungkin daya jualnya yang lumayan tinggi. Cupang dengan ukuran kurang lebih 8 cm bisa mencapai ratusan ribu rupiah, bahkan jutaan rupiah.
Ini amat berbeda dengan kondisi ketika sepuluh tahun lalu. Apalagi fenomena ini didukung adanya usaha yang terus-menerus dari pakar dan hobiis cupang untuk melakukan kawin silang agar didapat keturunan baru (strain), yang diharapkan bakal memiliki kelebihan-kelebihan baru ketimbang induknya.
Walhasil tiap tahun ada saja varietas baru yang muncul. Jelas ini banyak segi positifnya. Pertama, pasar tidak menjadi jenuh karena jenisnya tidak hanya itu-itu saja. Yang kedua, harga cupang malah semakin menjulang. Karena para penggemar yang fanatik dan suka berkontes itu tentu akan mencari cupang yang bermutu. Sementara jenis cupang yang ”ketinggalan zaman” akan tenggelam.
Ada kebiasaan yang dilakukan jika usai kontes. Cupang yang menjuarai kontes akan dilelang.
Menurut sebagian besar penggemar, ini sangat baik. Sebab secara tidak langsung menciptakan harga standar bagi yang juara dan yang bukan. Semakin aneh dan indah, maka nilainya menjadi tinggi. Lelang bagi penggemar adalah saat yang ditunggu-tunggu.
Fenomena lain yang menarik perhatian adalah telah berkembang usaha budidaya cupang yang berorientasi pasar. Para peternak saling berlomba untuk menciptakan strain baru dengan berbagai variasi warna, pola sirip dan bentuk badan. Makin unik cupang yang dihasilkan maka nama peternaknya ikut terangkat. Sebab boleh jadi bakal-bakal juara telah dilahirkan di situ.

Asal-usul
Ikan ini, menurut data, telah dikenal dan dipelihara sebagian masyarakat kita sejak tahun 1960-an. Kala itu harganya masih murah dan pamornya sama dengan ikan hias lain. Variasi sirip dan warna saat itu belumlah semeriah dan seelok seperti sekarang. Begitu juga penggemarnya belum banyak dari kalangan gedongan.
Perubahan terjadi ketika tahun 1970 para importir memasukkan jenis cupang yang baru. Jenis yang masuk ada yang bersirip pendek dan panjang. Sirip pendek akhirnya dikenal sebagai cupang laga (aduan), dan yang bersirip panjang (slayer), sebagai cupang hias.
Kedua macam cupang ini sama-sama agresif, namun yang berjenis panjang, lebih bisa dinikmati karena keindahan ekornya. Mungkin kalau sampai diadu, ekor yang indah itu akan rusak.
Kehebatan cupang ini adalah ia memiliki labirin yang membuatnya bisa bertahan hidup di air yang kadar oksigen terlarutnya minim. Maka mereka mampu hidup di rawa-rawa, persawahan dan air dangkal. Hidupnya berkoloni di perairan yang tenang, yang umumnya memiliki pH 6,5—7,2 dan suhu air 24—30 derajat Celsius.
Cupang ekor panjang, menurut catatan, amat dominan sampai 1990-an, sebelum budidaya yang dilakukan hobiis ikan cupang mampu menghasilkan jenis-jenis baru yang lebih cantik dan indah. Cupang hias generasi baru mempunyai ekor yang dihiasi tulang sirip yang menonjol. Bentuknya ada yang seperti duri panjang membentuk seperti sisir atau lazim disebut serit. Ada pula yang menggelembung seperti balon-balon kecil.
Sampai kini usaha budidaya ikan cupang masih terus berlangsung. Oleh sebab itu kemungkinan jenis-jenis baru bakal bermunculan. Buat penggemar, keberhasilan mendapatkan satu jenis baru yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis sebelumnya adalah prestasi tersendiri.
Cupang hias yang baik, secara umum, tubuhnya tidak cacat dan proporsional. Sirip-siripnya lebar dan panjangnya maksimal, rapi dan utuh. Begitu juga warna tubuhnya cemerlang dan bermental bagus. Sirip yang rapi dan utuh itu akan membuat ikan ini tampil anggun saat sedang agresif.
Faktor mental yang tidak mudah ciut menentukan juga apakah ia tergolong jenis yang baik. Sebab dengan kondisi ”terjaga dan siap menyerang” itu membuatnya tetap bergaya walau disandingkan atau dihadapkan dengan lainnya.
Kriteria cupang hias yang lebih spesifik, ketika beberapa tahun lalu agak sulit didefinisikan. Menurut pakar, hal itu karena banyaknya variasi dari hasil persilangan yang gencar dilakukan oleh para hobiis belakangan ini. Namun karena kerap diadakan kontes maka kini ada pembagian kategori berdasarkan warna dan bentuk sirip.
Menurut Irwan Sugandy, pakar cupang, ada kategori warna dasar (solid). Yang masuk golongan ini adalah cupang yang warna dan sirip-siripnya satu warna. Misal biru, merah, dan hitam. Cupang kategori ini terbilang sempurna jika seluruh warna tubuh dan sirip sama, cemerlang dan rata.
Ada juga kategori warna kombinasi. Golongan ini biasanya mempunyai warna tubuh dan sirip lebih dari satu warna. Cupang kombinasi yang terbagus jika memiliki komposisi warna yang harmonis, di samping juga tubuh dan siripnya. Kalau terdiri dari tiga macam warna, cupang itu disebut three colour.
Kategori lain, tambah Irwan, adalah cupang maskot. Disebut maskot jika kepalanya putih dengan bercak-bercak merah. Warna tubuhnya putih atau keperak-perakan, dengan variasi bercak merah, biru, atau hijau. Sementara sirip-siripnya kombinasi merah putih; merah hijau; atau merah biru.
Ada juga kategori khusus, yakni cupang yang unik. Misalnya, yang ekornya terbelah (cagak) dan halfmoon. Cupang halfmoon, tergolong baru dikenal di kalangan hobiis Indonesia. Asal-usulnya ada yang menyebutkan dari Amerika Serikat, namun ada pula yang mengatakan dari Prancis.
Tipe cupang ini siripnya lebar dan mempunyai bentuk yang saling berimpit antara sirip ekor, punggung, dan perut. Tepiannya tidak berserit, namun bergerigi. ”Penampilannya bertambah anggun jika ia sedang dalam keadaan marah. Dia akan mengembangkan siripnya yang bak setengah bulan itu,”

ah akhir.x selesai juga blog ini~

setelah melalui beberapa tahapa yang sangat RUMIT! ( ngga juga tuh!) akhir.x ichen ini dapat membuat blog~,
blog ini nanti.x akan saya masukan dengan pengetahuan tentang guppy dan juga cupang!
Insya Allah~
jd kita bisa bertukar informasi tentang ikan-ikan yg sangat caaaaantik buangeeeet ini!
hhe...
mudah-mudahan blog ini nanti.x bisa bermanfaat!
:-bd